Jambidalamberita.id, JAKARTA – Perjuangan menghadirkan akses listrik bagi masyarakat Desa Tanjung Lebar, Kecamatan Bahar Selatan, Kabupaten Muaro Jambi kembali memasuki babak baru.
Kepala Desa Tanjung Lebar, Endang Lestari, kembali melangkahkan kaki ke ibu kota untuk memperjuangkan keadilan energi bagi warganya yang telah lebih dari satu dekade hidup dalam kegelapan.
Pada Senin, 9 Desember 2025, Endang bersama Sekretaris Desa secara resmi menyerahkan laporan dan proposal pengajuan bantuan listrik ke Kantor Pusat Pengaduan dan Layanan Informasi Desa dan Daerah Tertinggal di Jalan TMP Kalibata, Jakarta Selatan.
Langkah ini merupakan tindak lanjut atas pertemuan sebelumnya dengan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), H. Yandri Susanto.
Warga Tanjung Lebar telah menjalani hidup tanpa aliran listrik selama lebih dari sepuluh tahun akibat persoalan tapal batas wilayah yang belum menemui penyelesaian.
Kondisi tersebut membuat desa tertinggal dalam banyak aspek pembangunan mulai dari pendidikan, ekonomi, hingga pelayanan sosial.
Aktivitas warga di malam hari terbatas, penerapan teknologi pendidikan terhambat, dan pelaku usaha kecil tidak mampu berkembang tanpa dukungan energi.
Situasi tersebut sebelumnya telah dikeluhkan secara langsung oleh Kades Endang Lestari dalam audiensi bersama Mendes PDT Yandri Susanto di Jakarta pada Selasa, 10 Juni 2025. Dalam pertemuan tersebut, Endang menyampaikan bahwa ketiadaan listrik menghambat kontribusi desanya terhadap program nasional.
“Sudah sepuluh tahun Desa Tanjung Lebar belum menikmati aliran listrik. Kondisi ini membuat kami kesulitan untuk sepenuhnya mendukung program Asta Cita Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto,” ujar Endang saat berdialog dengan Menteri.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Yandri memastikan bahwa pemerintah menyadari masih adanya desa-desa di Indonesia yang belum teraliri listrik. Ia menegaskan bahwa penyelesaian persoalan tersebut menjadi fokus perhatian dan akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Kementerian ESDM.
“Masih banyak desa yang belum teraliri listrik. Masalah seperti ini akan kami tuntaskan bersama Menteri ESDM. InsyaAllah semuanya bisa diselesaikan,” tegas Mendes Yandri dalam pertemuan tersebut.
Tidak ingin perjuangan terhenti hanya pada dialog, Kades Endang bergerak cepat dengan mengajukan proposal resmi ke pusat. Ia menegaskan bahwa langkah ini merupakan bukti komitmen pemerintah desa untuk memperjuangkan hak dasar warganya.