Metronews

DPR RI Sidak Stockpile Batu Bara PT SAS di Jambi: Bahaya Mengintai Warga dan Lingkungan

jambidalamberita |

Kamis, 19 Jun 2025 21:10 Wib

Reporter : Dimas

Editor : Dimas

komisi xII DPR RI sidak stockpile batu bara PT SAS di kecamatan telanai pura kota Jambi ,kamis 19 juni 2025 - Ist

Jambi,Jambidalamberita.id– Keberadaan stockpile batu bara milik PT SAS di kawasan padat penduduk Aurduri, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, memicu kekhawatiran serius. Pasalnya, lokasi penumpukan batu bara tersebut hanya berjarak ratusan meter dari intake air bersih milik Perumda Tirta Mayang, yang menyuplai kebutuhan air bagi puluhan ribu warga Kota Jambi dan sekitarnya.

Sorotan tajam datang dari Komisi XII DPR RI, yang langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pada Kamis (19/6/2025). Ketua Komisi XII, Bambang Patijaya, menegaskan bahwa pihaknya akan segera memanggil Direksi PT SAS dan PT RMK, serta Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota Jambi, untuk mengklarifikasi status dan legalitas operasional stockpile tersebut.

“Ini jelas tidak sesuai peruntukannya. Kami akan memanggil pihak PT SAS dan PT RMK, serta pemerintah daerah, untuk mengklarifikasi perizinan operasional stockpile ini,” kata Bambang kepada wartawan.

Baca Juga:

Asisten I Wakili Bupati Batang Hadiri Penilaian Lomba Desa Tingkat Provinsi Jambi di Rantau Gedang

Tak hanya soal izin, Bambang juga menyoroti ancaman pencemaran lingkungan, khususnya terhadap kualitas air baku intake PDAM Aurduri yang berada dalam radius yang cukup dekat dengan lokasi stockpile. Intake ini diketahui menyuplai sekitar 24.000 sambungan rumah tangga, termasuk ke wilayah Alam Barajo dan Jaluko di Kabupaten Muaro Jambi.

Senada dengan Bambang, Syarif Fasha, anggota Komisi XII DPR RI dari Dapil Jambi yang turut hadir dalam sidak, menyebut persoalan ini tidak bisa dianggap sepele. Ia menekankan pentingnya perusahaan mematuhi aturan tata ruang yang masih berlaku.

“Saya ingatkan PT SAS untuk mematuhi aturan. RTRW Kota Jambi belum berubah,kawasan Penyengat Rendah dan Aur Durimerupakan sebagai zona permukiman,” tegas Fasha.

Sementara itu,warga sekitar merasa resah. Aktivitas stockpile yang akan menghasilkan debu dan kebisingan dinilai akan berdampak buruk terhadap kesehatan dan kenyamanan lingkungan jangka panjang.

“Bagaiman kalau nanti debu batu bara sampai masuk ke dalam rumah?itu bisa mengganggu kesehatan Kami tentu khawatir,” ungkapi, salah satu warga Aurduri.

Dengan meningkatnya sorotan dari DPR RI dan keresahan masyarakat, keberadaan stockpile batu bara PT SAS di Jambi kini berada dalam pengawasan. Pemerintah daerah pun didesak untuk segera mengambil langkah tegas demi melindungi keselamatan lingkungan dan kesehatan masyarakat.(***)

Share :

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER