Hukum

Tekan Biaya dan Latih Kemandirian, Lapas Muara Bulian Produksi Pakan Ayam Kampung Sendiri

0

0

jambidalamberita |

Senin, 13 Okt 2025 17:42 WIB

Reporter : Vo

Editor : Kurniawan

Kalapas Kelas IIB Muara Bulian, M. Ilham Santoso Sahdani (tengah), bersama jajaran petugas Lapas saat di wawancara awak media, Senin 13 Oktober 2025. - (Jambidalamberita.id)

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung

Jambidalamberita.id, Muara Bulian - Lapas Kelas IIB Muara Bulian terus menunjukkan inovasi dalam pembinaan warga binaan. Salah satu langkah kreatif yang kini dikembangkan adalah pengolahan pakan ternak ayam kampung secara mandiri oleh para warga binaan.

Program ini tidak hanya bertujuan menekan biaya pakan yang kian mahal, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran agar para narapidana memiliki keterampilan setelah bebas nanti.Gambar

 

Kepala Lapas Kelas IIB Muara Bulian, M. Ilham Santoso Sahdani, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari kegiatan asimilasi yang dimulai sejak Juni 2025.

Melalui program tersebut, para warga binaan dilatih untuk beternak ayam kampung sekaligus mengolah pakan sendiri.

Baca Juga:

DPW NasDem Jambi Resmi Serahkan SK Kepengurusan DPD Batang Hari Periode 2025–2029

“Awalnya kami memelihara sekitar 200 ekor ayam kampung, dan kini jumlahnya sudah berkembang menjadi lebih dari 620 ekor. Karena harga pakan ternak cukup tinggi, kami berinisiatif membuat pakan mandiri. Di tahap awal, kami juga dibimbing oleh Dinas Peternakan Batanghari,” ungkap Ilham.

Menurutnya, ide mengolah pakan ternak ayam kampung sendiri muncul dari banyaknya sisa makanan di dapur lapas.

Limbah seperti nasi dan sayur-mayur tidak lagi terbuang, melainkan diolah menjadi bahan pakan bergizi.

“Sayuran kami peroleh dari pasar tradisional Keramat Tinggi. Semua bahan kami cincang halus, direbus, lalu dicampur dengan nasi bekas agar kandungan nutrisinya seimbang,” jelasnya.

Baca Juga:

Gubernur Jambi Dorong Legalisasi Sumur Minyak Rakyat, Tegaskan Pentingnya Keadilan Energi Nasional

Pemberian pakan dilakukan tiga kali sehari — pagi, siang, dan sore — sehingga ayam kampung tumbuh lebih cepat dan sehat. Dalam waktu sekitar tiga bulan, ayam-ayam tersebut sudah siap panen dengan bobot rata-rata satu kilogram per ekor.

Dari sisi pemasaran, hasil ternak Lapas Muara Bulian justru mendapat sambutan positif dari masyarakat. Banyak pelaku usaha kuliner lokal yang datang langsung untuk membeli ayam kampung hasil ternak warga binaan.

“Kami tidak kesulitan menjual hasil panen karena sudah banyak yang menunggu setiap kali masa panen tiba,” tambah Kalapas.

Sumber :

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER