JambiDalamBerita.id - Otoritas Taliban Afghanistan kembali membuat kebijakan kontroversial dengan menetapkan pelarangan terhadap permainan catur tanpa batas waktu yang jelas.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari kebijakan tegas terhadap sejumlah kegiatan rekreasi dan olahraga yang dianggap tidak sejalan dengan ajaran agama yang mereka anut.
Keputusan pelarangan ini diumumkan oleh Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kemungkaran, dan secara resmi mulai diberlakukan pada Minggu, 11 Mei 2025, seperti dilansir oleh media lokal Khaama Press
"Pemerintah Afghanistan kini secara resmi melarang seluruh aktivitas yang berkaitan dengan permainan catur, dan terus menunjukkan penolakan terhadap bentuk hiburan serta olahraga tertentu," tulis Khaama Press dalam laporannya.
Kementerian Pemuda dan Olahraga Afghanistan turut membenarkan bahwa sejak Minggu lalu, semua aktivitas yang berkaitan dengan catur sudah dihentikan total.
Sementara itu, pihak Federasi Catur Afghanistan mengungkapkan bahwa mereka tidak dapat menjalankan kegiatan apapun hingga masalah terkait keberatan keagamaan tersebut mendapatkan solusi.
Bahkan, pemerintah tidak hanya menghentikan aktivitas federasi, tetapi juga secara resmi membubarkannya dan menyebut bahwa permainan catur dianggap bertentangan dengan hukum agama menurut interpretasi mereka, atau “haram”.
Keputusan tersebut mengejutkan banyak pemain catur profesional, terutama mereka yang selama ini berharap ada dukungan dari pemerintah dalam pengembangan olahraga tersebut.
Pelarangan terhadap catur ini dinilai sebagai bagian dari pola pembatasan yang semakin ketat oleh pihak berwenang Afghanistan di bawah kendali Taliban, yang sebelumnya juga telah membatasi ruang bagi kegiatan budaya, pendidikan, hingga ekspresi publik.
Hingga kini belum ada kejelasan apakah kebijakan ini akan bersifat permanen, atau apakah tekanan dari komunitas internasional dapat mengubah keputusan tersebut di kemudian hari.