JAMBI,Jambidalamberita.id Sebuah insiden memilukan terjadi di kawasan Simpang IV Sipin, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Jumat pagi 13 Juni 2025.
Seorang pria berinisial JM, yang diketahui bekerja sebagai staf di salah satu tempat hiburan malam, Grand Club, tewas setelah terjatuh dari atas kap mobil saat mencoba menghadang mantan kekasihnya dikutip dari jambi-independent.co.id.
Peristiwa bermula ketika JM mendatangi tempat kos teman mantan pacarnya, AN, di kawasan Karya Maju. Di sana, ia melihat AN turun dari mobil Daihatsu Terios yang dikendarai oleh pria lain.
Merasa terbakar emosi, JM yang datang mengendarai sepeda motor langsung menghampiri kendaraan tersebut sambil memanggil-manggil nama mantannya dan berusaha membuka pintu mobil. Ia juga tampak memukul kaca mobil beberapa kali
Pengemudi mobil, yang hingga kini belum diketahui identitasnya, berusaha menjauh, namun JM tak menyerah.
Ia sempat menyalip mobil tersebut dengan sepeda motornya, memaksa kendaraan berhenti. Tak berhenti sampai di situ, JM kemudian naik ke atas kap mobil sambil meneriakkan sesuatu dan kembali memukul kaca bagian depan.
Diduga panik karena situasi memanas, sang pengemudi memilih melaju kencang dengan JM masih berada di atas kap. Mobil terus melaju hingga beberapa meter, hingga akhirnya JM kehilangan keseimbangan dan terjatuh keras di tepi jalan.
Kejadian ini diketahui sekitar pukul 06.20 WIB ketika AN menghubungi rekan JM untuk memberitahukan kondisi korban. Teman JM lalu datang dan langsung membawa korban ke mes tempatnya bekerja, Grand Club.
Sekitar 10 menit kemudian, JM dilarikan ke Rumah Sakit Kambang Jambi. Karena kondisinya kritis, ia dirujuk ke RSUD Raden Mattaher untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Sayangnya, upaya medis tidak berhasil menyelamatkan nyawanya. JM menghembuskan napas terakhir pada pukul 14.30 WIB setelah sempat menjalani perawatan intensif di ruang UGD.
Kasi Humas Polresta Jambi, Ipda Deddy, membenarkan kejadian tragis tersebut. Ia mengatakan korban telah dimakamkan oleh pihak keluarga.
"Pihak keluarga korban juga sudah menyampaikan informasi ke Polsek terdekat. Namun sampai saat ini, mereka belum memutuskan apakah akan melanjutkan ke proses hukum atau tidak," ujar Deddy saat dikonfirmasi, Sabtu 14 Juni 2025.
Hingga kini, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kronologi dan kemungkinan unsur kelalaian atau kesengajaan dari pihak pengemudi mobil. Beberapa saksi juga tengah dimintai keterangan untuk mengungkap fakta secara lebih jelas.
Peristiwa ini sekaligus menjadi pengingat bahwa emosi yang tidak terkendali bisa berujung petaka, serta pentingnya menyelesaikan konflik personal dengan kepala dingin tanpa tindakan yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain.