Jambidalamberita.id - Setelah lebih dari 20 tahun perencanaan dan pembangunan, kamera digital terbesar di dunia yang terpasang di Observatorium Vera C.
Rubin, tepatnya di puncak Cerro Pachón, Chili, akhirnya berhasil mengabadikan gambar astronomi pertamanya dalam uji coba pengamatan selama 10 jam.
Gagasan membangun kamera raksasa dengan resolusi luar biasa sebesar 3,2 gigapiksel pertama kali diumumkan oleh SLAC National Accelerator Laboratory di Amerika Serikat pada tahun 2012.
Proyek ini merupakan bagian dari misi survei 10 tahun yang menjadi inti dari teleskop terbaru di kawasan selatan dunia.
SLAC mulai merilis visualisasi dan detail proyek ini pada 2015, tak lama sebelum konstruksi dimulai. Pada 2020, sebanyak 189 sensor citra yang masing-masing mampu menangkap gambar 16 megapiksel telah berhasil dirakit, dan pengujian awal kamera pun dilakukan.
Kamera luar biasa ini, bernama Legacy Survey of Space and Time (LSST), rampung sepenuhnya pada awal tahun lalu, dengan ukuran setara sebuah mobil kecil.
LSST menggunakan tiga lensa khusus, dengan yang terbesar memiliki diameter hingga 5 kaki. Total jumlah sensornya kini telah ditingkatkan menjadi 201, masing-masing dengan ukuran piksel selebar 10 mikron.
Semua sensor tersebut dipasang dalam ruang hampa udara dan dilindungi oleh lensa selebar 3 kaki, sementara dua lensa lainnya menyempurnakan kemampuan observasi hingga ke diameter 5 kaki.
Sistem kamera ini dirancang untuk mengambil eksposur 15 detik setiap 20 detik dari langit malam, mencakup panjang gelombang dari sinar ultraviolet hingga cahaya dekat-inframerah. Teknologi optiknya dioptimalkan untuk menangkap cahaya dengan detail tinggi dari berbagai jenis objek langit.
Perangkat seberat 6.600 pon ini akhirnya dikirim ke Observatorium Rubin dan diinstal pada Teleskop Survei Simonyi pada Maret 2025.
Direktur proyek, Aaron Roodman, menyebut momen ini sebagai pencapaian besar bagi kolaborasi global dalam merancang dan menyempurnakan kamera luar biasa ini. “Kami akan mendapatkan gambar langit belahan bumi selatan dengan ketajaman dan kedalaman yang belum pernah dicapai sebelumnya,” ujarnya.
Setelah resmi terpasang, kamera LSST pun menghasilkan gambar pertamanya komposit dari 678 eksposur selama lebih dari 7 jam. Hasilnya sangat memukau, menampilkan detail samar yang sebelumnya sulit terlihat dari Nebula Trifid dan Nebula Lagoon.
Observatorium juga merilis sejumlah video eksklusif bertajuk "first-look", yang memperlihatkan hasil tangkapan perdana kamera ini, termasuk:
- Trifid dan Lagoon Nebula