Jambidalamberita.id, Jakarta - Kasus penculikan yang menewaskan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN, Muhamad Ilham Pradipta (37), terus bergulir dengan fakta-fakta baru yang mengejutkan. Polisi memastikan, sosok pengusaha sekaligus motivator asal Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi, Dwi Hartono, menjadi otak di balik rencana keji tersebut.
Informasi ini disampaikan langsung oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, pada Selasa (26/8/2025).
Dwi Hartono, yang juga dikenal publik melalui kanal YouTube “Klan Hartono” dengan lebih dari 169 ribu pengikut, kini resmi berstatus tersangka. Polisi bahkan turut mengonfirmasi keterkaitan akun media sosial miliknya, termasuk Instagram @klanhartono, dengan penyidikan kasus ini.
Namun, pengungkapan kasus tak berhenti di situ. Kuasa hukum empat tersangka lain, Adrianus Agal, menyebut ada figur misterius berinisial F yang diduga berperan sebagai pengendali lapangan. Menurutnya, F-lah yang memberi instruksi kepada para pelaku sejak tahap pengintaian hingga penculikan dan eksekusi korban.
Dalam keterangan di Mapolda Metro Jaya, Senin (15/8/2025), Agal menegaskan bahwa keempat kliennya — AT, RS, RAH, dan EW alias Eras — hanya bertugas menjemput korban, bukan sebagai eksekutor. Mereka dijanjikan bayaran Rp50 juta, namun hingga kini imbalan tersebut tak pernah dibayarkan penuh. Sebagian dana bahkan sudah disita oleh penyidik.
Agal menjelaskan, dalam struktur kejahatan ini terdapat tiga klaster peran, yakni pengintai, penculik, dan eksekutor. Kliennya, kata Agal, hanya masuk dalam kelompok penculik. Ia juga mengisyaratkan adanya dugaan keterlibatan oknum aparat sehingga pihaknya berencana mengajukan perlindungan hukum ke Panglima TNI dan Kapolri.
Seorang sumber menambahkan informasi mengejutkan bahwa sosok F yang disebut-sebut, diduga memiliki hubungan erat dengan DH alias Dwi Hartono. F bahkan diyakini berstatus sebagai oknum aparat yang ikut mengomandoi jalannya aksi kriminal ini.
Sebelumnya, polisi telah menangkap Dwi Hartono bersama tiga orang lain, yakni YJ, AA, dan C, yang disebut sebagai aktor intelektual dalam kasus ini. Sementara itu, istri DH, Andreana Wulandari, diduga kabur terlebih dahulu sebelum suaminya diciduk aparat di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/8/2025).
Dalam penangkapan tersebut, lebih dari 20 unit ponsel berhasil diamankan dari tangan DH. Momen itu bahkan sempat terekam dalam kanal YouTube Jacklyn Choppers, memperlihatkan detik-detik Dwi Hartono menyerahkan ponselnya kepada polisi.
Kasus ini masih terus dikembangkan penyidik. Kehadiran sosok misterius F membuka kemungkinan bahwa jaringan kriminal di balik penculikan dan pembunuhan ini jauh lebih kompleks daripada yang terlihat di permukaan.