Ekonomi

Lebih dari 10 Tahun Gelap Gulita, Kades Tanjung Lebar Nekat Hadang Menteri di Jakarta Demi Listrik untuk Warganya

jambidalamberita |

Rabu, 11 Jun 2025 08:18 Wib

Reporter : Edo Adri

Editor : Edo Adri

Kades Tanjung Lebar Kabupaten Muaro Jambi Hadang Menteri di Jakarta Demi Listrik untuk Warganya (ist)

Jakarta,Jambidalamberita.id – Harapan tak pernah padam bagi Endang Lestari, Kepala Desa Tanjung Lebar, Kecamatan Bahar Selatan, Kabupaten Muaro Jambi. Dalam aksi penuh keberanian dan keputusasaan, Endang menghadang langsung iring-iringan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Yandri Susanto, di Jakarta, hanya untuk menyampaikan satu pesan penting: desanya telah lebih dari satu dekade hidup tanpa aliran listrik.

Aksi tersebut terekam dalam video berdurasi 44 detik yang kini viral di kalangan jurnalis, aktivis sosial, dan warganet. Dalam video itu, Endang berdiri di pinggir jalan sambil mengangkat selembar kertas bertuliskan:

“Tolong Pak, Desa Tanjung Lebar 10+ Tahun Tanpa Listrik.”

Respons Menteri Yandri Susanto tak mengecewakan. Ia langsung menghampiri Endang dan menunjukkan empatinya. Dengan ramah, Yandri menyatakan komitmennya untuk segera menyelesaikan masalah tersebut melalui koordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Oh belum ada listrik ya? Saya akan segera menandatangani MoU dengan Menteri ESDM. Kita harus tuntaskan,” ujarnya.

Yandri mengakui bahwa persoalan desa tanpa listrik masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah. Ia bahkan mengungkapkan bahwa kampung halamannya dahulu juga hidup dalam kegelapan selama lebih dari 40 tahun.

“Masih ada sekitar 3.000 desa di Indonesia yang belum menikmati listrik. Saya sendiri berasal dari desa tertinggal. Jadi saya sangat paham bagaimana rasanya,” tambahnya.

Permasalahan listrik di Desa Tanjung Lebar, khususnya di Dusun Sungai Beruang, mencuat setelah laporan media mengungkap kenyataan pahit yang dialami sekitar 133 kepala keluarga (KK). Hingga hari ini, mereka belum tersentuh jaringan listrik.

Tak hanya rumah-rumah warga, berbagai fasilitas umum seperti sekolah, puskesmas, masjid, musholla, dan posyandu pun masih mengandalkan lilin atau genset seadanya untuk penerangan.

Listrik Jadi Simbol Harapan Masa Depan

Endang Lestari berharap agar pemerintah pusat dan pihak PLN segera turun tangan mengatasi krisis ini. Ia menegaskan bahwa listrik bukan sekadar penerangan, melainkan fondasi bagi masa depan masyarakat desa.

“Dengan adanya listrik, kualitas hidup warga bisa7 meningkat. Anak-anak bisa belajar di malam hari, warga lebih produktif, dan risiko kriminalitas bisa ditekan. Ini soal keadilan dan masa depan generasi kami,” tutup Endang.

# TAGS

Share :

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER