Ekonomi

Minat Investasi Emas Naik Drastis, Pegadaian Catat Lonjakan Transaksi di April 2025

Reporter : Rudi |

Editor : Rudi |

Minggu, 20 Apr 2025 09:39 Wib

Ilustrasi emas batangan Antam/PT Pegadaian mengungkapkan lonjakan transaksi emas terjadi seiring ketidakpastian ekonomi globa/jambdalamberita.id

 

JambiDalamBerita.Id, Jakarta- PT Pegadaian mencatat lonjakan signifikan dalam transaksi Tabungan Emas selama April 2025. Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, menyebutkan bahwa rata-rata transaksi harian yang sebelumnya berada di angka Rp380 miliar melonjak menjadi Rp1,5 triliun, atau meningkat hampir empat kali lipat.

“Selama bulan April ini, transaksi Tabungan Emas kami melonjak drastis. Rata-rata harian yang biasanya sekitar Rp380 miliar kini sudah mencapai Rp1,5 triliun,” ungkap Damar, Sabtu (19/4/2025).

Peningkatan ini tidak hanya terjadi pada produk investasi emas digital, tetapi juga terlihat pada penjualan emas fisik melalui Galeri24—anak usaha Pegadaian yang bergerak di bidang produksi dan perdagangan emas. Dalam rentang waktu 8 hingga 13 April 2025, Galeri24 telah menjual lebih dari 250 kilogram emas batangan dan 6 kilogram emas perhiasan di berbagai gerai di seluruh Indonesia.

Fenomena ini disebut sebagai dampak dari kondisi ekonomi global yang tidak menentu akibat gejolak geopolitik dan fluktuasi harga komoditas. Hal ini turut memengaruhi pola investasi masyarakat Indonesia yang mulai mencari instrumen lebih aman seperti emas.

Damar menegaskan bahwa emas merupakan instrumen investasi jangka panjang yang aman, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi. “Emas dikenal sebagai safe haven karena nilainya cenderung stabil, memiliki likuiditas tinggi, dan tahan terhadap inflasi,” jelasnya.

Ia juga memastikan bahwa transaksi emas digital di Pegadaian aman karena Pegadaian menerapkan sistem 1:1, di mana setiap transaksi setara dengan jumlah fisik emas yang disiapkan. “Nasabah tidak perlu khawatir, setiap gram emas yang dibeli sudah dicadangkan secara fisik oleh kami,” tegas Damar.

Meski demikian, Damar memberi peringatan kepada masyarakat agar tidak membeli emas hanya karena tren atau rasa takut ketinggalan (FOMO). Dalam webinar OJK Institute bertajuk "Meneropong Masa Depan Pasar Emas Indonesia: Peran Strategis Bullion Bank" di Jakarta, Kamis (17/4/2025), ia menekankan pentingnya memahami faktor-faktor fundamental yang memengaruhi harga emas.

“Investasi emas bukan untuk jangka pendek atau trading. Emas cocok sebagai investasi jangka panjang karena nilainya mengikuti bahkan bisa melampaui inflasi,” ujar Damar. Ia juga mengingatkan bahwa meskipun sejumlah analis memprediksi harga emas bisa menembus US$3.400 per troy ounce pada akhir 2025, hal ini tetap bergantung pada kondisi global.

Di tengah fenomena lonjakan minat terhadap emas ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mengingatkan masyarakat untuk memastikan keaslian emas yang dibeli, terutama di toko-toko emas konvensional yang tidak berada di bawah pengawasan OJK.

Hari Gamawan, Direktur Pengembangan Lembaga Pembiayaan Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan LJK Lainnya OJK menyatakan bahwa hanya lembaga jasa keuangan seperti Pegadaian yang diawasi oleh OJK dalam kegiatan bullion. “Toko emas konvensional tidak termasuk lembaga jasa keuangan, jadi OJK tidak mengawasinya,” tegas Hari.

# TAGS

Share :

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER