Jambidalamberita.id, Surabaya–Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki keinginan untuk mengundurkan diri dari jabatan yang diembannya.
Penegasan ini disampaikan di tengah mencuatnya dinamika internal yang belakangan ramai diperbincangkan.
“Mandat yang saya terima pada Muktamar Ke-34 berlaku selama lima tahun, dan saya akan melaksanakannya hingga tuntas,” ujar Gus Yahya dalam konferensi pers usai rapat koordinasi bersama sejumlah Pimpinan Wilayah NU (PWNU) di Surabaya, Minggu dini hari.
Gus Yahya juga menanggapi beredarnya dokumen yang diklaim sebagai risalah rapat harian Syuriyah PBNU pada 20 November, yang disebut-sebut berisi permintaan agar dirinya mundur. Ia menegaskan belum pernah menerima surat resmi terkait isu tersebut.
Menurutnya, setiap dokumen yang beredar di publik harus diperiksa keabsahannya, termasuk melalui pengecekan tanda tangan digital yang lazim digunakan dalam administrasi organisasi PBNU.
Lebih jauh, ia menilai bahwa Syuriyah PBNU tidak memiliki wewenang untuk memberhentikan ketua umum maupun pengurus struktural lainnya. Meski demikian, Gus Yahya menegaskan komitmennya untuk mencari solusi terbaik demi persatuan NU dan kepentingan umat.
“Saya telah berkomunikasi dengan jajaran Syuriyah. Harapan saya, rekonsiliasi segera terwujud bersama para kiai sepuh dan seluruh struktur terkait,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Gus Yahya juga membantah keras tuduhan publik yang menyebut dirinya menerima aliran dana hingga ratusan miliar rupiah. Ia menegaskan tidak akan mengambil langkah apa pun tanpa data akurat, serta menolak bertindak atas dasar isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Hari ini, Gus Yahya dijadwalkan bertemu sejumlah ulama untuk meminta masukan, nasihat, serta doa demi menjaga keutuhan organisasi. (*)