Metronews

Helen’s Play Mart Jadi Sorotan! Gabungan Ormas Islam dan Pemuda Desak Penutupan

jambidalamberita |

Sabtu, 21 Jun 2025 14:10 Wib

Reporter : Edo Adri

Editor : Edo Adri

Aksi Massa Desak Penutupan Helen’s Play Mart, Dinilai Ganggu Ketentraman Masyarakat dan Nilai Religius Kota Jambi (ist)

KOTA JAMBI,Jambidalamberita.id-Ratusan warga dari berbagai elemen masyarakat, termasuk Persatuan Pemuda Seberang dan sejumlah organisasi Islam di Jambi, kembali turun ke jalan untuk menggelar unjuk rasa di depan tempat hiburan malam Helen’s Play Mart yang berlokasi di dalam Mall WTC Batanghari. Aksi ini berlangsung pada Rabu 18 Juni 2025 sekitar pukul 16.30 WIB lalu.

Koordinator aksi, Ustaz Arizal Hikmah, menyatakan bahwa demonstrasi tersebut merupakan bentuk keprihatinan masyarakat muslim terhadap keberadaan Helen’s Play Mart yang selama ini telah menuai kontroversi.

Ia mengungkapkan, pihaknya sejak beberapa bulan lalu telah menyuarakan aspirasi ke DPRD Kota Jambi agar tempat hiburan tersebut ditutup secara permanen.

“Namun hingga kini, tempat itu masih tetap beroperasi. Bahkan, pihak manajemen terus berusaha mendapatkan izin dari Pemkot Jambi untuk kembali membuka usahanya.

Baca Juga:

DPR RI Sidak Stockpile Batu Bara PT SAS di Jambi: Bahaya Mengintai Warga dan Lingkungan

Padahal kita tahu bersama, beberapa waktu lalu sempat terjadi keributan antarpengunjung yang videonya tersebar luas di media sosial. Hal ini jelas meresahkan warga,” kata Arizal.

Ia menambahkan bahwa pihaknya akan terus mengawal permasalahan ini hingga ada keputusan tegas dari pemerintah.

Rencana selanjutnya, mereka akan kembali menyurati DPRD Kota Jambi dan mendesak dilakukannya evaluasi ulang atas izin operasional Helen’s Play Mart.

“Kami tidak akan tinggal diam. Ini bentuk kepedulian kami terhadap kota ini. Jika perlu, kami akan mendesak agar tempat itu ditutup secara permanen. Tidak bisa hanya dipindahkan, tapi harus dihentikan seluruh aktivitasnya,” tegasnya.

Sementara itu, Habib Nagib Aljufri, tokoh pemuda Seberang, menyampaikan bahwa masyarakat wilayah Seberang merasa tersinggung dengan keberadaan Helen’s Play Mart.

Ia menilai lokasi tempat hiburan itu tidak pantas karena berdekatan dengan kawasan yang dikenal sebagai pusat peradaban Islam di Jambi.

“Di wilayah Seberang terdapat setidaknya lima pesantren yang usianya sudah ratusan tahun. Keberadaan tempat hiburan seperti Helen’s jelas bertentangan dengan nilai-nilai yang kami junjung. Ini bukan hanya soal lokasi, tapi soal martabat dan identitas masyarakat Seberang,” ujarnya.

Habib Nagib menekankan bahwa persoalan ini bukan semata-mata kepentingan kelompok tertentu, tetapi merupakan tanggung jawab bersama seluruh umat Islam di Jambi yang peduli terhadap maraknya kemaksiatan.

“Ini bukan bentuk penolakan terhadap investasi, tetapi kami berharap investasi yang masuk ke Jambi tetap berada dalam koridor halal dan tidak merusak nilai moral masyarakat. Jangan sampai kita menormalisasi hiburan malam yang justru berpotensi mengundang murka Allah,” lanjutnya.

Ia pun mengajak seluruh warga Jambi untuk bersatu mendukung langkah menutup tempat hiburan tersebut secara permanen dan mendesak pemerintah agar meninjau ulang perizinan yang sudah dikeluarkan.

“Kami minta semua elemen masyarakat mendukung upaya ini. Mari bersama-sama kita dorong Pemkot Jambi untuk mengevaluasi dan mencabut izin Helen’s Play Mart demi menjaga ketenteraman dan keberkahan di kota ini,” tutupnya.

Share :

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER