Metronews

Pipa Minyak Pertamina Bocor di Muaro Jambi, Diduga Akibat Illegal Tapping

jambidalamberita |

Selasa, 24 Jun 2025 13:44 Wib

Reporter : Dimas

Editor : Dimas

Tim Teknik PEP Jambi Field saat mengatasi kebocoran pipa minyak mentah di Kilometer 14 Desa Pondok Meja, Kabupaten Muaro Jambi,-ist - JambiDalamBerita.id

JambiDalamBerita.id,Muaro Jambi– Warga Desa Pondok Meja, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, dikejutkan oleh insiden bocornya pipa minyak milik Pertamina pada Senin sore (23/6/2025). Kebocoran yang terjadi di Kilometer 14 Jalan Lintas Timur Sumatera itu sempat memicu kepanikan warga dan pengguna jalan, setelah semburan minyak setinggi sekitar 3 meter keluar dari jalur pipa.

Video amatir yang beredar memperlihatkan kuatnya semburan minyak mentah, diduga berasal dari jalur pipa trunkline Kenali Asam–Tempino milik Pertamina EP Jambi Field (PEP Jambi Field).

Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Mulia Prianto, melalui Paur Penum Subbid Penmas, Ipda Maulana, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa tim dari Unit Tipidter Satreskrim Polres Muaro Jambi telah turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan langsung.

“Insiden terjadi di Pal 15, RT 10, Desa Pondok Meja. Berdasarkan hasil awal, kebocoran diduga akibat aktivitas land clearing menggunakan alat berat yang mengenai jalur pipa,” ujar Ipda Maulana.

Baca Juga:

Kebakaran Mobil di Batanghari Gegerkan Warga, Lokasi Dekat SPBU Rantau Puri

Minyak yang bocor sempat merembes ke lahan milik warga di sekitar lokasi. Namun, pihak Pertamina bersama aparat telah berhasil menghentikan semburan dan mengamankan lokasi kejadian.

Manager PEP Jambi Field, Kurniawan Triyo Widodo, dalam keterangan terpisah juga membenarkan terjadinya kebocoran pipa minyak. Ia menjelaskan bahwa kebocoran terjadi di jalur trunkline Kenali Asam–Tempino yang mengalirkan minyak mentah dari wilayah kerja PEP Jambi Field.

“Kami langsung merespons cepat laporan warga dengan menurunkan tim teknis ke lokasi untuk menangani kebocoran dan melakukan pengamanan,” ujar Kurniawan.

Hasil awal investigasi di lapangan menunjukkan indikasi kuat bahwa kebocoran terjadi akibat praktik illegal tapping. Di lokasi kejadian ditemukan peralatan berupa pipa galvanis berdiameter 1 inci dan alat-alat modifikasi yang diduga digunakan untuk menyedot minyak secara ilegal.

Baca Juga:

DPR RI Sidak Stockpile Batu Bara PT SAS di Jambi: Bahaya Mengintai Warga dan Lingkungan

Diduga kuat perangkat tersebut tergaruk alat berat saat proses penimbunan lahan oleh warga, sehingga mengakibatkan kerusakan pada jalur pipa. Meski begitu, pihak Pertamina masih menunggu hasil investigasi resmi dari aparat berwenang.

Saat ini, PEP Jambi tengah fokus melakukan proses pembersihan sisa minyak dan mengamankan area sekitar. Tim darurat, armada, dan peralatan telah dikerahkan untuk memastikan keamanan lingkungan serta mencegah potensi kebakaran.

Pertamina juga mengimbau warga untuk tidak menyalakan api terbuka di sekitar lokasi dan tidak berhenti di area pembersihan. Langkah ini penting untuk menghindari risiko ledakan atau kebakaran.

Kurniawan menegaskan bahwa aksi pencurian minyak tidak hanya merugikan Pertamina dan negara secara finansial, tetapi juga membahayakan keselamatan warga dan lingkungan.

“Sebagai bagian dari Subholding Upstream Pertamina, kami memiliki tanggung jawab besar dalam mendukung ketahanan energi nasional. Kami mengajak masyarakat untuk ikut menjaga aset negara dan melaporkan aktivitas mencurigakan di sekitar jalur pipa,” tegasnya.

Ia juga mengapresiasi sinergi cepat yang dibangun antara PEP Jambi, Polres Muaro Jambi, Polsek Mestong, dan tim keamanan nasional dalam menangani insiden ini secara cepat dan bertanggung jawab.

# TAGS

Share :

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER