Jambidalamberita.id, Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara operasional 56 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah.
Kebijakan ini diambil sebagai respons atas kasus keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kembali terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menegaskan bahwa keselamatan masyarakat, terutama anak-anak penerima manfaat, menjadi perhatian utama. Menurutnya, evaluasi menyeluruh perlu dilakukan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
"Setiap SPPG wajib mematuhi standar keamanan pangan yang sudah ditetapkan. Nonaktif sementara ini adalah bagian dari proses evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang. Keselamatan masyarakat, terutama anak-anak penerima MBG jadi prioritas utama," ujar Nanik dalam keterangan tertulis, Senin (29/9/2025).
Sejumlah dapur MBG yang dihentikan operasionalnya berasal dari beberapa wilayah, di antaranya SPPG Bandung Barat Cipongkor Cijambu, Cipongkor Neglasari, Cihampelas Mekarmukti, hingga SPPG Banggai Kepulauan Tinangkung di Sulawesi Tengah.
Nanik menjelaskan bahwa seluruh SPPG tersebut kini tengah menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Hasil uji ini akan menjadi dasar penentuan langkah lanjutan, mulai dari perbaikan sistem, penguatan pengawasan, hingga kemungkinan pemberian sanksi terhadap mitra penyelenggara yang terbukti lalai.
“BGN berkomitmen penuh mencegah terulangnya kasus serupa. Pengawasan akan diperketat agar kepercayaan masyarakat terhadap Program MBG tetap terjaga,” tegasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah mengeluarkan instruksi khusus kepada seluruh penyelenggara dapur MBG. Ia mewajibkan setiap SPPG memiliki alat uji (test kit) untuk memastikan keamanan pangan sebelum makanan didistribusikan ke sekolah, posyandu balita, maupun ibu hamil.
Instruksi tersebut menjadi bagian dari standar operasional prosedur (SOP) baru yang harus diterapkan secara konsisten di seluruh dapur MBG. Presiden menekankan bahwa semua peralatan dapur harus memenuhi standar kebersihan modern untuk mencegah kontaminasi bakteri penyebab keracunan.
"Kita risau masih ada, makanya kita tertibkan semua SPPG, semua dapur. Kita sudah bikin SOP, semua alat harus dicuci pakai alat modern, tidak terlalu mahal, untuk membersihkan, membunuh semua bakteri," ujar Prabowo di Munas PKS, Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9/2025).
Langkah pengetatan ini diharapkan dapat memperkuat sistem keamanan pangan nasional, terutama untuk program strategis seperti MBG yang menyasar kelompok rentan seperti anak sekolah dan ibu hamil.