Jambidalamberita.id, Batang Hari — Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Batang Hari, H. Ir. Ajrisa Windra, ST, MM, menyampaikan keyakinannya bahwa pembangunan Islamic Center Batang Hari tahap II akan selesai sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Proyek besar ini ditargetkan rampung pada 28 Desember 2025 dan diyakini akan menjadi ikon baru kebanggaan masyarakat Bumi Serentak Bak Regam.
Ajrisa menjelaskan, perlambatan progres pembangunan bukan berarti proyek tersebut terhenti atau mangkrak. Proses pengerjaan Islamic Center menggunakan sistem multi years contract atau kontrak tahun jamak, yaitu skema pengadaan yang pembiayaannya melampaui satu tahun anggaran. Karena itu, pembangunan dilakukan secara bertahap agar dapat berjalan efektif dan terencana dengan baik.
Menurutnya, proyek ini terdiri dari tiga tahapan utama. Tahap pertama telah selesai dan berfokus pada pembangunan pondasi hingga kolom bangunan.
Tahap kedua yang tengah berlangsung difokuskan pada konstruksi masjid hingga membentuk struktur tegak payung atau struktur utama tanpa dinding. Selanjutnya, tahap ketiga akan melanjutkan pembangunan hingga tahap akhir atau finishing.
“Jadi masyarakat tidak perlu khawatir. Pembangunan Islamic Center tetap berjalan dan akan dilanjutkan tahun depan. Prosesnya dilakukan bertahap menyesuaikan dengan kemampuan anggaran,” jelas Ajrisa.
Ia menambahkan, hingga saat ini progres pembangunan tahap kedua telah mencapai sekitar 31,81 persen. Pekerjaan mencakup persiapan pemasangan rangka baja yang akan menopang struktur atap masjid. Setelah rangka terpasang, konstruksi bangunan akan semakin terlihat berdiri kokoh.
Pembangunan tahap kedua ini menghabiskan anggaran sebesar Rp21,045 miliar yang bersumber dari APBD Kabupaten Batanghari, dengan masa pengerjaan 150 hari kalender.
Terkait kondisi cuaca, Ajrisa menegaskan hal tersebut tidak menjadi hambatan besar.
“Alhamdulillah, jika hujan turun pagi atau siang, pekerjaan akan dilanjutkan malam hari dengan tetap mengikuti SOP dan kelengkapan alat pelindung diri,” ujarnya optimis.
Lebih lanjut, Ajrisa memaparkan visi besar pemerintah daerah dalam mendirikan Islamic Center Batanghari. Ke depan, pusat kegiatan keagamaan ini diharapkan menjadi wadah pengembangan peradaban Islam yang terbuka dan bermanfaat luas.
Islamic Center Batanghari dirancang sebagai pusat kajian Islam inklusif yang mewadahi diskusi lintas mazhab dan pengembangan literasi Al-Qur’an. Selain itu, akan menjadi tempat pelatihan dakwah berbasis digital dan ruang diplomasi budaya Islam Melayu yang moderat. Proyek ini juga ditargetkan mampu menunjang aktivitas ekonomi masyarakat setempat.