Jambidalamberita.id, Batang Hari – Upaya meningkatkan ketahanan pangan daerah kembali diwujudkan Pemerintah Kabupaten Batang Hari melalui kegiatan penanaman perdana padi sawah.
Kegiatan ini berlangsung di Desa Jelutih, Kecamatan Batin XXIV, pada Rabu (8/10/2025) sekitar pukul 11.00 WIB, dipimpin langsung oleh Bupati Batang Hari, M. Fadhil Arif.

Acara penanaman perdana ini dihadiri berbagai unsur pimpinan daerah, di antaranya Ketua DPRD Batang Hari Hasrofi, Dandim 0415 Jambi Kolonel Inf Putra Negara, SH, MH, Wakapolres Batang Hari Kompol M. Ridho, perwakilan Kejari Muara Bulian, Kepala Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian Provinsi Jambi, para asisten Setda Batang Hari, kepala OPD terkait, Camat Batin XXIV, serta masyarakat Desa Jelutih.
Acara diawali dengan laporan dari Kepala Dinas P3 Kabupaten Batang Hari, Fahrizal, SH, yang menyampaikan capaian sektor pertanian, khususnya komoditas padi. Ia menjelaskan beberapa desa telah berhasil panen, sementara sebagian lainnya akan segera melakukan penanaman, termasuk Desa Jelutih sebagai salah satu lokasi penting dalam program peningkatan produksi padi.
Fahrizal memaparkan strategi peningkatan indeks pertanian (IP) dan produktivitas lahan. Kegiatan optimalisasi lahan (Oplah) pada 2024 telah mencakup luas 3.184 hektare, dan pada 2025 bertambah 948 hektare.
Program cetak sawah mencakup 779 hektare, disertai normalisasi saluran irigasi oleh PU dan BWS di area Oplah. Pemerintah juga memberikan bantuan benih unggul untuk 4.919 hektare yang terdiri dari 1.850 hektare reguler, 2.490 hektare Oplah, serta 579 hektare padi gogo. Dukungan lainnya berupa dolomit, herbisida, dan pestisida juga disalurkan untuk memperkuat produktivitas pertanian.
Dalam sambutannya, Bupati M. Fadhil Arif menegaskan bahwa peningkatan produksi pangan, khususnya beras, hanya dapat dicapai melalui peningkatan indeks pertanian sesuai target pemerintah pusat.
Pada musim tanam 2024, Batang Hari mendapat target IP-200 seluas 3.184 hektare, dan pada 2025 ditambah 948 hektare melalui lahan optimalisasi.
“Tugas ini menjadi tantangan bagi seluruh pemangku kepentingan. Kita harus bekerja sama untuk memastikan target tersebut tercapai,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa strategi mencapai swasembada pangan dilakukan melalui peningkatan sarana dan prasarana alsintan (alat dan mesin pertanian), penguatan kelembagaan petani dan penyuluh, serta revitalisasi Brigade Pangan sebagai garda terdepan penguatan ekonomi berbasis pertanian.
Pemerintah daerah juga mendorong pengembangan agrowisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.