Jambidalamberita.id, Muara Bulian — Upaya menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan lembaga pemasyarakatan terus diperkuat. Lapas Kelas IIB Muara Bulian kembali melaksanakan razia gabungan serta tes urine bersama jajaran TNI, Polri, dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Batanghari pada Jumat malam, 10 Oktober 2025.
Kegiatan yang dimulai sekitar pukul 23.45 WIB ini berlangsung hingga dini hari dan dipusatkan di beberapa blok hunian, antara lain kamar A10, A7, B2, dan B3. Razia tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Kelas IIB Muara Bulian, M. Ilham Santoso Sahdani, didampingi tim gabungan yang terdiri atas empat anggota Polri, satu anggota TNI, tiga petugas BNNK, serta jajaran pejabat struktural dan regu pengamanan Lapas.
Sebelum pelaksanaan, seluruh petugas mendapat pengarahan teknis terkait metode penggeledahan dan pembagian tugas di lapangan. Razia dilakukan dengan pendekatan yang humanis tanpa mengabaikan aspek keamanan dan kenyamanan warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Setiap kamar diperiksa secara detail, termasuk bagian instalasi listrik, ventilasi, lantai, hingga plafon untuk memastikan tidak ada celah penyimpanan barang berbahaya.
Dalam kesempatan itu, Kalapas M. Ilham Santoso Sahdani juga memberikan pembinaan langsung kepada warga binaan. Ia menegaskan pentingnya kedisiplinan dan kepatuhan terhadap aturan di dalam lembaga pemasyarakatan.
“Kami ingin memastikan Lapas Muara Bulian tetap aman dan kondusif. Tidak boleh ada ruang bagi peredaran barang terlarang seperti handphone maupun narkoba di dalam Lapas,” ujarnya.
Dari hasil penggeledahan, tim menemukan sejumlah barang terlarang di antaranya tujuh unit telepon genggam, tiga ikat pinggang, delapan sendok stainless, lima silet cukur, dua puluh satu korek api gas, sepuluh botol kaca parfum, satu cermin, dan tiga penjepit kuku. Semua barang hasil temuan telah diamankan dan akan dimusnahkan sesuai prosedur.
Selain razia fisik, kegiatan juga dilanjutkan dengan pemeriksaan tes urine terhadap lima warga binaan. Hasil pemeriksaan menunjukkan seluruh sampel negatif dari penyalahgunaan narkotika.
Kalapas menegaskan bahwa sinergi antara Lapas, TNI, Polri, dan BNNK merupakan bentuk komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang bersih dan bebas narkoba. “Razia gabungan ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi langkah nyata menjaga integritas dan keamanan di dalam lembaga pemasyarakatan. Kami akan terus melaksanakan kegiatan serupa secara berkala,” ungkapnya.
Secara keseluruhan, kegiatan berjalan aman, tertib, dan tanpa kendala berarti. Pihak Lapas berharap kegiatan semacam ini dapat terus ditingkatkan guna menciptakan suasana pemasyarakatan yang bersih, disiplin, dan bebas dari gangguan keamanan.