Jambidalamberita.id, KUALATUNGKAL - Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), Provinsi Jambi, menargetkan pembangunan pabrik hilirisasi kelapa dapat terealisasi pada 2026.
Kehadiran industri tersebut diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan petani kelapa di daerah itu.
Wakil Bupati Tanjab Barat, Katamso, di Kuala Tungkal pada Minggu mengatakan bahwa pemerintah daerah telah memperoleh sinyal positif dari pemerintah pusat terkait rencana pembangunan industri pengolahan kelapa tersebut.
“Mudah-mudahan tahun depan pembangunan industri hilirisasi kelapa bisa berjalan sesuai harapan,” ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa rincian teknis pembangunan pabrik masih dalam proses pembahasan, termasuk jenis produk turunan kelapa yang akan diolah, mulai dari air kelapa, santan, hingga sabut dan tempurung.
Namun, hasil koordinasi dengan Bappenas dan Kementerian Pertanian menunjukkan bahwa Tanjab Barat menjadi salah satu daerah yang masuk dalam program nasional pengembangan hilirisasi kelapa.
Katamso menekankan bahwa Provinsi Jambi merupakan produsen kelapa terbesar keempat di Indonesia. Berdasarkan data BPS 2024, luas perkebunan kelapa dalam di Jambi mencapai 118.779 hektare dengan produksi sekitar 105.255 ton.
Setengah dari total luasan tersebut berada di Tanjab Barat, yakni mendekati 59 ribu hektare, dan menyumbang sekitar 50 persen produksi kelapa dalam Jambi.
“Hadirnya industri pengolahan kelapa telah lama menjadi harapan kami. Jika terwujud, tentu akan berdampak positif bagi pendapatan petani,” katanya.