Saat ini, petani kelapa di Tanjab Barat masih menghadapi tantangan harga yang tidak stabil karena belum ada standar harga resmi seperti pada komoditas sawit.
Pemkab Tanjab Barat tengah menyiapkan tim ekonomi untuk merumuskan rekomendasi, termasuk kemungkinan penetapan harga dasar kelapa oleh pemerintah.
Produksi kelapa daerah itu selama ini banyak diserap oleh pedagang pengumpul dan dikirim ke Riau melalui jalur laut dengan harga yang relatif rendah. Selain itu, Katamso juga menyoroti pentingnya perbaikan tanggul yang berfungsi melindungi kebun kelapa.
Dari total 784 kilometer tanggul di Tanjab Barat, baru sekitar 20 persen yang telah diperbaiki, sementara kemampuan APBD sangat terbatas.
Ia menambahkan bahwa Tanjab Barat merupakan kawasan strategis jalur laut yang setiap harinya dilintasi sekitar 320 orang dari berbagai daerah seperti Riau, Palembang, dan Lampung, dengan beragam aktivitas perdagangan dan distribusi komoditas.
Dengan terbangunnya industri hilirisasi dan dukungan infrastruktur pendukung, Pemkab Tanjab Barat berharap sektor kelapa daerah tersebut dapat tumbuh lebih kuat dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat. (*)