Metronews

Ratusan Warga Geruduk Pertamina EP Jambi, Desak Pencabutan Status Zona Merah

0

0

jambidalamberita |

Rabu, 10 Des 2025 13:21 WIB

Reporter : Yudi

Editor : Yudi

Warga melakukan aksi protes di depan kantor Pertamina EP Jambi menolak penetapan zona merah.Rabu(10/12/25) - (jambidalamberita.id)

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung

Jambidalamberita.id, Kota Jambi - Ratusan warga yang tergabung dalam Forum Warga Tolak Zona Merah kembali memadati kantor Pertamina EP Jambi pada Rabu, 10 Desember 2025.

Gelombang protes ini menjadi aksi lanjutan setelah demonstrasi sebelumnya tidak memberikan perkembangan berarti terkait tuntutan pelepasan status zona merah di kawasan Kota Baru dan wilayah permukiman sekitarnya.

Sejak pukul 09.00 WIB, massa sudah memenuhi area gerbang dengan membawa spanduk penolakan dan menyuarakan kekecewaan mereka terhadap kebijakan Pertamina.

Penetapan zona merah dianggap merampas hak kepemilikan warga atas tanah yang telah mereka tempati dan kelola selama puluhan tahun.

Baca Juga:

Lapas Muara Bulian Gelar Pelatihan Penggunaan Mesin EDC untuk Perkuat Sistem Pembayaran Non Tunai

Kebijakan ini juga disebut mengancam stabilitas kehidupan ribuan keluarga yang menggantungkan hidup di wilayah tersebut.

Warga menyebut terdapat sekitar 5.006 hingga 5.600 sertifikat tanah dan bangunan yang diblokir akibat kebijakan zona merah. Kondisi tersebut menimbulkan keresahan luas karena menyangkut legalitas hunian dan lahan yang telah dimiliki secara resmi.

Salah seorang warga menyampaikan bahwa mereka hanya menuntut hak dasar yang sudah diatur negara. Menurutnya, penetapan zona merah secara sepihak tanpa memperhatikan bukti sertifikat yang dimiliki warga adalah tindakan yang tidak adil dan merugikan masyarakat.

“Kami ini punya sertifikat tanah. Kenapa pihak Pertamina seenaknya menetapkan zona merah? Kami hanya mau mempertahankan hak kami.” salah satu warga memaparkan

Baca Juga:

Ditreskrimsus Polda Jambi Gelar Bakti Sosial, Salurkan Sembako untuk Warga dan Anak Yatim

Koordinator aksi, Derri Anandia, menegaskan bahwa gelombang protes ini muncul dari rasa lelah warga yang selama bertahun-tahun tidak pernah mendapatkan kepastian hukum atas tanah mereka.

Ia menyebut perjuangan ini merupakan langkah konstitusional warga untuk mempertahankan hak yang sah.

Derri menuturkan bahwa Pertamina tidak memberikan solusi konkret terkait dampak kebijakan tersebut, sehingga menimbulkan ketidakpastian dan keresahan berkepanjangan.

Ia menambahkan bahwa massa siap menggelar aksi susulan dengan jumlah peserta yang lebih besar jika tuntutan mereka kembali diabaikan. Pernyataan itu langsung mendapat sambutan meriah dari para peserta aksi.

Sumber :

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER