Jambidalamberita.id ,Muara Bungo -Meski Indonesia telah delapan dekade merdeka, masyarakat Kampung Pangean Atas di Dusun Ujung Tanjung, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, masih harus hidup tanpa aliran listrik. Wilayah ini menjadi satu-satunya kampung di Kecamatan Jujuhan dan Jujuhan Ilir yang belum menikmati jaringan listrik dari PLN.
Selama bertahun-tahun, warga telah berupaya mengajukan permohonan agar kampung mereka mendapatkan akses listrik. Bahkan, beberapa tahun lalu tiang-tiang PLN sudah berdiri di sepanjang jalan kampung. Namun, hingga saat ini kabel dan sambungan listrik tak kunjung dipasang, membuat sekitar 50 kepala keluarga hanya mengandalkan penerangan seadanya seperti pelita minyak tanah dan genset milik pribadi.
Kekecewaan warga memuncak menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80. Sebagai bentuk protes sekaligus simbol perjuangan, mereka mengibarkan bendera merah putih di salah satu tiang PLN yang berdiri tanpa fungsi di tepi jalan utama kampung.
“Itu warga kami yang pasang bendera di tiang listrik. Sampai sekarang belum ada aliran listrik masuk ke kampung ini. Usulan sudah kami ajukan sejak lama, tapi tidak ada tindak lanjut,” ungkap Muhammad Saleh, tokoh masyarakat setempat.
Saleh menuturkan, kondisi ini terasa ironis karena kampung mereka dikelilingi perusahaan besar, namun akses dasar seperti listrik dan jalan layak masih sulit didapatkan. Jalan menuju kampung pun masih berupa tanah merah yang licin dan berlumpur setiap kali hujan turun.
“Sudah 80 tahun Indonesia merdeka, tapi rasanya kami belum merasakan kemerdekaan itu. Kami masih hidup dalam gelap setiap malam,” ucapnya dengan nada sedih.
Harapan kini tertuju pada pemimpin baru Kabupaten Bungo agar bisa mewujudkan pembangunan yang lebih merata. Warga meminta pemerintah segera menyalurkan jaringan listrik dan memperbaiki infrastruktur jalan sebagai kebutuhan dasar masyarakat.
“Jangan hanya pasang tiang listrik, tapi sambungkan juga jaringannya. Ini bukan soal kenyamanan, tapi kebutuhan hidup,” tegas Saleh.
Dengan pasokan listrik dan akses jalan yang memadai, warga Kampung Pangean Atas berharap bisa benar-benar merasakan arti kemerdekaan, bukan sekadar merayakannya setiap tahun.