Jambidalamberita.id, MUARABUNGO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bungo meningkatkan status kewaspadaan menghadapi perayaan Natal 2025, Tahun Baru 2026 (Nataru), serta puncak musim penghujan.
Bupati Bungo H. Dedy Putra, SH., M.Kn. secara resmi menerbitkan Surat Imbauan Nomor 300.2.11/P-289/SE-BPBDK/XII/2025 tertanggal 16 Desember 2025 yang ditujukan kepada seluruh camat, lurah, dan rio di wilayah Kabupaten Bungo.
Imbauan tersebut dikeluarkan menyusul rilis BMKG Jambi yang memprediksi Kabupaten Bungo akan memasuki musim hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai potensi petir dan angin kencang pada periode Desember 2025 hingga Februari 2026.
Dalam surat itu, Bupati Dedy Putra meminta seluruh jajaran pemerintah di tingkat kecamatan, kelurahan, dan dusun untuk meningkatkan kesiapsiagaan, baik dalam mengantisipasi gangguan keamanan selama Nataru maupun potensi bencana alam akibat cuaca ekstrem.
Salah satu langkah konkret yang ditekankan adalah mengaktifkan kembali Pos Keamanan Lingkungan (Poskamling) di masing-masing wilayah guna menjaga situasi tetap aman dan kondusif.
Bupati juga memberikan perhatian khusus kepada wilayah yang berada di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS), seperti DAS Batang Tebo, Batang Bungo, Batang Jujuhan, dan Batang Pelepat. Wilayah-wilayah tersebut diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir, terutama jika hujan deras terjadi dalam durasi panjang dan menyebabkan kenaikan debit air sungai.
Apabila ditemukan kondisi darurat, camat, lurah, dan rio diminta segera melaporkan perkembangan situasi kepada BPBD Kabupaten Bungo agar langkah penanganan cepat dapat dilakukan.
Selain itu, setiap kejadian bencana alam diinstruksikan untuk segera dilaporkan guna memastikan penanganan yang terkoordinasi dan meminimalkan dampak terhadap masyarakat.
Melalui surat imbauan ini, Pemkab Bungo berharap terbangun sinergi kuat antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga keamanan, ketertiban, serta keselamatan bersama selama momentum Nataru, sekaligus meningkatkan kesiapan menghadapi ancaman bencana di tengah cuaca ekstrem. (*)