Jambidalamberita.id — Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jambi, Hj. Hesnidar Haris, menghadiri kegiatan Training of Trainer calon mu’alim dalam pelatihan bertajuk “30 Menit Bisa Membaca Al-Qur’an” yang digelar pada Sabtu, 20 Desember 2025.
Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Batanghari sejak pukul 09.00 WIB dan diikuti oleh para peserta dari berbagai unsur masyarakat.
Kehadiran Ketua TP PKK Provinsi Jambi bersama rombongan menambah semangat terselenggaranya pelatihan yang mengusung tema “Tingkatkan Minat Baca Al-Qur’an, Wujudkan Jambi Cerdas dan Agamis”.
Program ini dirancang untuk mencetak calon mu’alim yang mampu membimbing masyarakat agar dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar melalui metode pembelajaran yang efektif dan mudah dipahami.
Acara tersebut turut dihadiri Ketua Dharma Wanita Persatuan Kanwil Kemenag Provinsi Jambi, perwakilan Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jambi, Ketua BAZNAS Kabupaten Batanghari, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Batanghari, serta Kepala Kantor Kemenag Batanghari beserta jajaran.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Batanghari, Zefni Ishaq, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas kehadiran Ketua TP PKK Provinsi Jambi.
Menurutnya, dukungan tersebut menjadi suntikan semangat bagi seluruh pihak untuk terus meningkatkan minat belajar membaca Al-Qur’an di tengah masyarakat Batanghari.
Dalam kesempatan yang sama, Hj. Hesnidar Haris menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan tersebut. Ia menilai program ini sebagai langkah strategis dalam memperkuat literasi Al-Qur’an di Provinsi Jambi.
Ia berharap para peserta TOT dapat menjadi penggerak di lingkungan masing-masing sehingga minat baca Al-Qur’an terus tumbuh dan meluas.
Ia juga menekankan bahwa metode cepat membaca Al-Qur’an yang diterapkan dalam pelatihan ini telah memberikan dampak nyata dan memperoleh banyak testimoni positif dari masyarakat.
Gerakan yang berangkat dari kepedulian terhadap kemampuan dasar membaca Al-Qur’an tersebut kini terus dikembangkan melalui kolaborasi lintas lembaga.
Menurutnya, upaya pemberantasan buta aksara Al-Qur’an bukan sekadar program jangka pendek, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.