Iseline Chaïb, peneliti doktoral di Unit Keamanan Pangan Air ANSES yang memimpin studi ini, mengakui bahwa hasilnya bertolak belakang dengan ekspektasi.
“Kami awalnya mengira botol kaca akan lebih aman. Tapi kenyataannya, lapisan cat pada tutup logam justru menjadi sumber kontaminasi mikroplastik yang selama ini tidak diperhatikan,” ujarnya.
Meski studi ini belum dapat memastikan dampak kesehatan dari jumlah mikroplastik yang ditemukan, temuan ini membuka mata industri minuman terhadap sumber kontaminasi yang selama ini terabaikan.
Para peneliti menekankan bahwa produsen memiliki posisi penting untuk segera mengevaluasi bahan dan proses pengepakan produk mereka.