Jambidalamberita.id, Jambi – Gelombang aksi mahasiswa kembali bergema di Kota Jambi. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se-Provinsi Jambi yang tergabung dalam Badko HMI Jambi turun ke jalan dan menggelar unjuk rasa di depan Markas Polda Jambi, Senin 1 september 2025.
Mereka menuntut keadilan atas kasus penganiayaan kader HMI di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Insiden yang terjadi di kampus tersebut dinilai mencoreng marwah perguruan tinggi sebagai pusat intelektual dan ruang demokrasi mahasiswa. Dalam peristiwa itu, kader HMI menjadi korban pemukulan, bahkan simbol organisasi seperti bendera diinjak-injak dan spanduk diturunkan secara paksa.
Aksi represif tersebut memicu gelombang kecaman luas karena dianggap merendahkan nilai perjuangan mahasiswa.
Ozi, salah satu koordinator aksi, menegaskan bahwa apa yang dialami kader HMI bukan hanya soal pelanggaran etika, melainkan serangan terhadap kebebasan berekspresi di kampus.
“UIN STS Jambi seharusnya menjadi ruang terbuka bagi kritik dan kebebasan berpendapat, bukan tempat intimidasi,” ujarnya di hadapan massa aksi.
Dalam aksinya, HMI Badko Jambi menyampaikan tiga tuntutan utama. Pertama, meminta pengusutan tuntas kasus penganiayaan dengan proses hukum yang adil.
Kedua, mendesak penyelidikan serius atas penghinaan terhadap simbol organisasi HMI yang dianggap sebagai pelecehan ideologi.
Ketiga, menolak segala bentuk tindakan represif yang berpotensi membungkam demokrasi di lingkungan kampus.
Menanggapi aksi tersebut, Wakil Kepala Polda Jambi Brigjen Pol Mirza Mustaqim turun langsung menemui massa. Ia berjanji bahwa kasus pengeroyokan ini akan segera dituntaskan.
“Kami memastikan penyelidikan berjalan dan kasus ini tidak akan dibiarkan berlarut,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Reskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Jimmy Cristian Samma, menambahkan pihaknya masih mengumpulkan keterangan saksi serta bukti berupa rekaman video.