Pengumuman tersebut disampaikan hampir bersamaan dengan Inggris, yang di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Keir Starmer, menegaskan bahwa pengakuan Palestina adalah langkah untuk menghidupkan kembali harapan perdamaian di kawasan.
Langkah tiga negara besar ini menambah daftar panjang negara-negara yang telah lebih dulu mengakui Palestina. Hingga kini, lebih dari 140 anggota PBB telah memberikan pengakuan resmi.
Namun, Amerika Serikat—sekutu utama Israel—masih menahan diri dengan alasan bahwa pembentukan negara Palestina harus dicapai melalui perundingan langsung antara kedua pihak.
Pengakuan internasional terhadap Palestina muncul di tengah situasi yang semakin memanas, dengan Israel terus memperluas permukiman di Tepi Barat dan meningkatkan operasi militernya di Jalur Gaza.
Banyak pengamat menilai, tekanan diplomatik global terhadap Israel akan semakin besar jika Netanyahu tidak segera mengambil langkah untuk meredakan konflik yang sudah berlangsung puluhan tahun ini.