Hingga 7 November 2025, stok beras pemerintah tercatat 3,923 juta ton, terdiri dari 3,743 juta ton CBP dan 180,1 ribu ton beras komersial. Sepanjang tahun ini, Bulog telah menyerap 3,264 juta ton beras dalam negeri, termasuk 3,056 juta ton untuk CBP dan 208,4 ribu ton untuk stok komersial.
Dari jumlah tersebut, penyaluran CBP ke masyarakat mencapai 1,031 juta ton, melalui berbagai program seperti Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), bantuan pangan beras, penyaluran untuk bencana dan keadaan darurat, serta alokasi untuk golongan anggaran PNS.
“Kondisi stok dan produksi saat ini sangat kuat untuk menjaga stabilitas pangan nasional. Dalam dua bulan terakhir, harga beras mulai menurun. Namun, operasi pasar tetap kami lanjutkan agar harga benar-benar stabil di semua wilayah,” ujar Amran.
Bapanas bersama Satgas Pengendalian Harga Beras — yang melibatkan Polri, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Bulog, dan pemerintah daerah — terus melakukan pemantauan intensif. Hingga 6 November 2025, Satgas telah menggelar lebih dari 5.000 kegiatan pengawasan, mencakup 800 titik per hari di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota.
“Insya Allah, tahun ini kita tidak akan melakukan impor. Sampai detik ini belum ada satu pun impor beras, dan saya yakin hingga akhir tahun pun tidak akan ada,” tegas Amran. (*)